By Silvi Fitria Ditasari. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Untuk 'Dia'

Cinta itu memang indah, tapi kalau dia juga merasakan hal yang sama. Kalau yang merasakannya hanya aku, apalagi ada orang lain yang juga merasakan hal yang sama, sama sama menyukainya. Ya, aku kadang merasa bahagia, saat aku membayangkan bersama dia, tertawa bersama, melihat senyumnya lebih dekat dan jelas. menatap matanya, semua tentang aku dan dia. Namun, itu hanya sebuah khayalan. Tapi khayalan itu bisa menghilangkan sedikit kegalauanku. Entah mengapa, saat aku memikirkan semua tentangmu, aku merasakan sesak di dadaku. Apa ini yang dinamakan cinta? Aku bodoh, ya bodoh, kenapa aku harus merasakannya lagi? Bukannya aku masih takut untuk jatuh. Padahal aku tau, jatuh tanpa ditangkep itu sakit.
Aku ingin menjauh darinya, tapi hati aku gak bisa. Setiap aku ingin melangkah menjauhinya, hati aku semakin menahannya. Aku terus melukai hatiku dengan mencintainya. Lalu apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus menunggunya? Apa aku harus mencintai dalam diam? Apa aku hanya bisa melihat senyumnya dari jauh? Pertanyaan-pertanyaan itu selalu berputar dalam pikiranku.
Aku ingat saat pertama kali kita bertemu. Saat itu aku belum merasakan seperti apa yang aku rasakan saat ini. Perasaan ini tiba-tiba muncul, bukan tiba-tiba, tapi perlahan-lahan muncul. Mengalir semakin dalam semakin dalam di hatiku. Hingga aku gak bisa ngeluarin dia. Saat ini aku keStuck dengan perasaan ini. Dan lagi-lagi bertepuk sebelah tangan.
Aku serba salah, kalo aku mendekat, nanti dia jadi illfeel, kalo aku menjauh, hati ini gak bisa menahan sakit, otot jantungku seakan gak bisa lagi menahan debaran karena dia.
Akankah kisah cintaku berakhir bahagia?? Dan apakah suatu saat perasaan ini terbalaskan olehnya. :)


-Untuk dia, yang aku cintai diam-diam-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar